(4) Nita, Janda yang Jadi Maniak Karena Terpengaruh Penciumannya!


Penantian paling menyedihkan. Dering notifikasi balasan mas Firman tak ada. Aku lanjutkan mandi dengan kecewa. Mas Firman tak henti-hentinya membuatku kecewa. 

Aku adalah aku perempuan kesepian. Hanya butuh perhatian dan sentuhan kasih sayang. Dan hanya mas Firman seorang yang aku harapkan.

Untuk mengatasi kecewaku kali ini. Minggu depan mas Firman harus kuajak jalan-jalan lagi. Kemarin ke dalam goa dengan gelap gulitanya tak jua membuatnya terangsang. Siapa tahu kali ini wisata pantai akan mengubah suasana hatinya. Mas Firman bisa lebih mesra. 

Maka aku putuskan untuk berkunjung ke Pantai Batakan. 

Provinsi Kalimantan Selatan juga mempunyai objek wisata air berupa pantai. Salah satunya adalah Pantai Batakan yang berada Kecamatan Panyipatan, Kabupaten Tanah Laut. Pantai yang berada di sebelah timur Ibukota Provinsi Kalimantan Selatan, Banjarmasin, berjarak sekitar 125 km. 

Jalanan dari Banjarmasin menuju Pantai Batakan bisa dibilang cukup bagus. Sehingga memudahkan pengunjung yang datang melalui jalur darat. Meskipun banyak juga wisata pantai yang indah lainnya, tapi pesona dari wisata Pantai Batakan ini tidak akan kalah dari wisata pantai lainnya.

Untuk mencapai lokasi Pantai Batakan, dari Kota Banjarmasin relatif mudah karena kondisi jalannya cukup baik, berkelak-kelok dan turun-naik serta menyajikan pemandangan alam yang indah berupa barisan perbukitan yang menghijau, hamparan persawahan yang menguning, serta perkampungan nelayan yang berada di tepi pantai. 

Sebelah timurnya terdapat perbukitan pinus yang menjadi bagian dari Pegunungan Meratus.

Tidak jauh sebelum gapura yang menandai pintu masuk kedalam Pantai Batakan, terdapat sebuah tugu yang terletak ditengah jalan. Tugu ini membelah jalan menuju Pantai Batakanmenjadi dua. 

Sementara gapura itu sendiri nampak tidak terawat dan dibiarkan kosong tanpa penjaga. Ada pos lagi ketika sudah masuk melewati gapura. Pos ini nampak lebih terawat dan juga dijadikan sebagai tempat untuk membayar tiket masuk Pantai Batakan.

Ketika baru memasuki areal Pantai Batakan akan nampak banyak pohon cemara dikanan dan kiri jalan. Ternyata pohon cemara ini tidak hanya ada di sekitar jalanan dekat pintu masuk saja. 

Sepanjang Pantai Batakan juga dipenuhi dengan pepohonan cemara yang menjulang tinggi dan tumbuh dengan rapatnya. Tidak terlihat adanya pohon kelapa yang biasanya tumbuh di areal pantai. 

Namun sesekali bisa menemukan ada buah kelapa yang terseret ombak menuju ke bibir pantai. Menandakan adanya pohon kelapa disuatu tempat di Pantai Batakan.

Berjalan kaki dengan kaki telanjang di Pantai Batakan bisa terasa menyenangkan, namun ada juga cara lain yang bisa dibilang tidak kalah menyenangkannya. 

Coba saja dengan cara menunggang kuda untuk berkeliling pantai. Di Pantai Batakan ada yang menyewakan kuda yang bisa disewa oleh para pengunjung. 

Jangan khawatir, kuda ini bukanlah kuda pacuan yang punggungnya berjarak sangat tinggi dari tanah. Kuda yang digunakan di Pantai Batakan mempunyai tubuh yang kecil. Tinggi punggungnya berada diantara pinggul dan dada orang dewasa. 

Selain itu kuda ini tidak bisa berlari dengan cepat. Lagipula lebih menyenangkan menaiki kuda ini dengan santai dan tidak tergesa-gesa sambil menikmati keindahan panorama alam Pantai Batakan. 

Karena ukuran tubuhnya dan kecepatannya, maka kuda ini jadi lebih mirip dengan keledai yang memang berukuran kecil dan tidak bisa berlari dengan cepat.

Selain menunggang kuda langsung dengan menaiki punggungnya, di Pantai Batakan disediakan juga delman. Sehingga apabila ada yang tidak terlalu berani mengendalikan kuda secara sendiri, bisa diantarkan berkeliling pantai dipandu oleh seorang kusir. 

Tinggal duduk santai di jok belakang delman dan cobalah bersantai menikmati pengalaman naik delman yang ditarik oleh kuda mengelilingi Pantai Batakan. 

Delman yang terbuat dari kayu dengan sepasang roda yang sepertinya diambil dari onderdil kendaraan bermotor, bisa dinaiki oleh beberapa orang sekaligus. Jadi akan menyenangkan rasanya bila bersama teman menyusuri Pantai Bantakandengan delman. 

Apalagi delman ini dilengkapi dengan atap, sehingga bisa mengurangi teriknya sinar matahari yang menyengat kulit.

Di lepas Pantai Batakan dapat kita jumpai Pulau Datu yang merupakan obyek wisata ziarah makam.

Berkunjung ke Pulau Datu yang letaknya tidak berapa jauh di depan Pantai Batakan. Di pulau ini terdapat sebuah obyek wisata religius yaitu makam Datu Pamulutan. Jadi sembari  berwisata disana juga bisa berziarah dengan mendoakan si ahli kubur agar bisa diampuni segala dosa dosanya. 

Fasilitas yang dibangun di Pantai Batakan bisa dibilang mencukupi. Kamar mandi dengan air tawar sudah tersedia untuk membilas tubuh setelah puas bermain di laut. Panggung hiburan yang menyajikan penampilan para penyanyi untuk menghibur pengunjung. 

Daerah bermain untuk anak-anak. Tempat parkir yang luas dan sanggup menampung ratusan kendaraan bermotor. Restoran untuk pengunjung yang ingin menikmati hidangan makanan ketika berkujung ke Pantai Batakan. 

Hingga fasilitas tempat ibadah berupa masjid. Semua ini diberikan agar pengunjung Pantai Batakan menjadi lebih nyaman berekreasi bersama keluarga.

Pantai Batakan adalah tempat diadakannya ritual nelayan yang biasanya diadakan pada bulan Juli atau Agustus setiap tahunnya. Ritual ini dilakukan oleh para nelayan sebagai bentuk terima kasih atas rezeki dari laut yang telah diperoleh sepanjang tahun. 

Selain itu dalam ritual, para nelayan juga mengharapkan agar mendapatkan keselamatan ketika sedang melaut. Tradisi ritual yang dilakukan para nelayan, menambah keunikan dari Pantai Batakan. 

Hanya saja untuk melihat ritual ini terlebih dahulu harus melakukan konfirmasi kapan tepatnya ritual akan dilaksanakan. Agar ketika datang waktunya bisa berdekatan dengan pelaksanaan ritual di Pantai Batakan.

Setelah berkeliling dan menikmati indahnya Pantai Batakan ini, harapanku Mas Firman memiliki kenangan indah yang romantis bersamaku.

Semakin hari semakin besar kangenku pada mas Firman. Ingin menulis pesan WA malu juga rasanya. Masak perempuan sih yang duluan menulis pesan. Harusnya laki-laki yang lebih dahulu. Jadi walau kangen tak terkira tetap kutahan. Biarlah menunggu mas Firman saja mengirim pesan lebih awal. 

Neng nong, dering pesan WA masuk. Buru-buru kuraih Hp di atas kepalaku. Dari tadi aku asyik memandangi fotoku bersama mas Firman ketika kami saling berpelukan di dalam goa Batu Hapu. 

Remang-remang yang begitu menggoda. Juga ketika berada di tepi pantai Batakan. Sangat mesra. Selesai mandi di pinggir pantai disambut dengan pelukan mesra. 

Kubuka pesan, ternyata bukan dari mas Firman. Melainkan dari Rita. Adiknya mas Firman. 

- sayang ini aku kirim foto kita kemarin malam. Juga vedio mesra kita sayang. 

Terbelalak mataku. Rita mengirim pesan ke aku memakai kata sayang. Sebelumnya hanya menulis pesan biasa saja. Tak pernah berkirim pesan menggunakan sayang-sayangan. 

Ada foto? Apakah ketika foto masak-masak malam minggu dahulu? Seingatku saat itu Rita tak memoto sama sekali. Juga tak menvediokan kegiatan memasak kami. 

Astaga! Aku kaget tak terkira. Hp terlepas jatuh ke dadaku. Gemuruh sesak dada tak terkira. Langsung bangkit duduk di atas ranjang. Panas telingaku. Pipiku terasa basah. Air mata mungkin jatuh tak terasa. 

Betapa tidak. Foto yang terkirim adalah foto Rita bersama mas Firman. Mulai dari lobi hotel. Selasar hotel. Hingga ke depan kamar hotel. Kamar 323 di foto juga. Mereka sambil berpelukan. Bukankah Rita adiknya. 

Bukan itu saja. Ternyata ada beberapa foto yang berhasil aku unduh lebih mengerikan lagi. Mulai dari adegan peluk-pelukan, cium-ciuman berbagai pose. Dasar Firman dan Rita sangat kejam. Bahkan tindih-tindihan. Gila! 

Dengan tangis yang kian tak terbendung lagi, aku tetap penasaran. Foto apa saja yang terkirim dari pesan WA Rita. Astaga! Foto ketika mereka berada di kamar mandi, berdua. Ampun. 

Kugenggam hp dalam pelukan. Tangisku tak mau berhenti. Dadaku terasa sesak, kerongkongan terasa kering. Apalagi yang akan terlihat. Vedio mereka berdua. Tak sabar aku menungunduhnya. 

Semoga saja Rita tetap tidak menyadari kalau semua pesan salah kirim. Atau sengaja dia kirimkan ke aku. Agar aku mengetahui hubungan mereka sebelumnya sebelum kenal aku. Hingga aku tidak tergila-gila lagi degan Firman. 

Ternyata vedio yang aku unggah selesai. Dasar mereka berdua biadap. Melakukan semuanya direkam. Dikirim ke aku pula. Betapa tidak. Mereka saling terkam kaya anjing kelaparan. Seperti serigala kelaparan. Saling jilat, saling isap. Saling makan seperti lagi kerasukan. 

Tak lelah-lelahnya bertarung hampir dua jam. Dengan teriakan kesakitan. Teriakan manja. Juga teriakan nikmat yang tidak terkira. Awas saja. Mereka berdua telah menyakiti hatiku. Akan aku balas. 

Pembalasanku harus menyakitkan. Mereka berdua harus merasakan betapa sakitnya dikhianati. Sakitnya menyaksikan kekasih tercinta bermesraan di depan mata. Awas saja. Akan aku balas lebih mengerikan.  

Beberapa saat aku terpaku. Kini bukan sedih lagi yang ada di dalam dada. Bukan kecewa tapi dendam membara. Firman dan Rita harus merasakan sakit yang aku rasakan malam ini. Dia sudah memulai pertempuran. Jangankan mereka berdua. Dulu suamiku saja tega aku kurung dalam kamar ketika ajalnya. Awas saja!

Untuk menutup kecurigaan Rita telah salah kirim foto dan vedio, sebaiknya kontak WA nya aku blokir untuk sementara. Setelah semua foto dan vedio aku pindah filenya. 

Untuk menutupi kecurigaan mereka berdua aku harus tetap manis dengan Firman. Setelah beberapa menit aku coba hentikan air mata yang menetes. Aku coba ke kamar mandi, membersihkan muka. Bersolek alakadarnya. Kemudian kutulis pesan WA kepada Firman.

- mas Firman, lagi ngapain? Aku kangen mas

+ lagi lembur sayang. Kamu ngapain?

- lagi melihat-lihat foto kita kemarin mas, saat di dalam goa. Ketika kita berpelukan, mesra banget mas. Juga ketika di pantai. Aku sangat senang

+ iya aku juga merasa kita sangat bahagia. Nanti kita lagi ya?

- iya mas. Tentukan aja waktu dan tempatnya. Aku mau kok

Dasar biadab Firman, sedikit pun tak merasa berdosa telah bercinta dengan orang lain di belakangku. Masih berani bilang sayang. Bilang kangen. Awas saja. Akan aku balas kalian berdua.

- oh iya mas, ntar kita VC yuk,  kalau sudah selesai lemburnya. Bener mas kangen banget.

+ iya sayang. Aku juga. Sebentar lagi yak. Sedikit lagi,.

Sampai aku tertidur tak ada balasan pesan WA dari Firman. Hari pun berlalu dengan kian tambah kebencianku kepadanya. Awas saja.

Aku benar-benar dipecundangi, dan harus aku balas. 
- Mas Firman, malam ini bisa ke rumah? Sendiri ya. Aku kangen. 

Nekad kutulis pesan WA, berharap Firman datang. Dia harus merasakan kehangatan tubuhku. Dan aku akan berikan yang terbaik. Aku jamin setelahnya Firman akan ketagihan. 

+ Boleh-boleh. Emang ada acara apa?

Pesanku terjawab. 

- Aku memasak khusus buat Mas Firman. Tadi siang belanja ke market. Teringat Mas Firman. Sekalian aja beli bahan makanan. Masakan lezat. Pasti Mas Firman suka. Jangan nggak datang ya?

+ Ya. Aku mandi dulu ya. Tadi habis betulin kurungan burung. Emang mau aku kotor? Wkwkwk

- Ikh... Nggak lah. Harus harum. Sudah mandi sana dulu. Aku tunggu. 

+ Ok. Terimakasih sayang. Muach.

Kena jebak dah lo, umpatku dalam hati. Awas saja. Pasti aku buat klepek-klepek dan tak akan berpaling dariku lagi. Masa bodoh dengan Rita. Mau dia kekasihnya. Adiknya, atau isterinya sekalipun. Yang penting Firman jatuh dalam pelukanku.

Sebenarnya bukan untuk dia. Aku juga sudah terlalu lama. Tidak sempat menikmati kehangatan bersama laki-laki semenjak almarhum suamiku meninggal dalam kondisi yang mengenaskan waktu itu. 

Tapi walaupun punya suami, tetap saja yang namanya berhubungan badan yang sebenarnya belum sempat aku rasakan.

Terlalu banyak tersiksanya dari pada menikmatinya. Semoga saja Firman berbeda dari laki-laki biasanya. Aku sangat berharap hasratku malam ini dapat tersalurkan. 

Tepat pukul 8 malam Firman datang. Aku sangat senang. Kusambut dengan seluruh kemesraan. Hingga Firman bingung.

"Sayang, tumben ada apa?"

"Kangen Mas,"

"Aku juga sih sebenarnya. Tapi takut kamu tolak mentah-mentah,"

"Ikh... Emang daging ada mentah mateng," sambil bergelayut badanku dipundaknya.

Perlahan tapi pasti. Firman mulai naik hasrat kelelakiannya. Bagaimana tidak. Aku sudah pernah bersuami. Jadi punya banyak pengalaman kalau hanya untuk membuat laki-laki terangsang. 

Malam itu akhirnya semua terjadi. Kami melakukan hubungan intim yang seharusnya tidak boleh dilakukan oleh pasangan yang belum menikah. Tapi apa lacur. Aku sangat kesepian. 

Apalagi Firman sepertinya sangat menikmati hubungan itu. Aku yakin, suatu saat nanti bukan aku lagi yang mengajak. Tapi Firmanlah yang merengek akan kemesraan nikmat itu diulang dan diulang. 

Benar saja. Malam ini berjalan sangat lama. Hingga berkali-kali hubungan terlarang itu terjadi. Entah lima atau enam kali. Yang aku ingat, ketika yang terakhir Firman menyerah meminta tidur dulu sebelum melanjutkannya. 

Malam itu aku juga sangat terpuaskan. Firman benar bukan laki-laki sembarangan. Semua gaya bercinta yang aku peragakan disambut dengan nyaman. Dia tertidur di rumahku hingga pagi. Dan sebelum pulang, masih sempat sekali lagi hubungan itu kami lakukan. 

Kami berdua sangat kelelahan. Berjalan pun aku lihat Firman sempoyongan menuju kamar mandi. Terpaksa aku papah dia. Walau pun kaki dan pinggangku lemes karena dahsyatnya permainan cinta terlarang itu. 

Lupa masakan yang aku siapkan di atas meja makan. Akhrinya aku panaskan untuk sarapan pagi kami sebelum Firman pulang.

"Sayang, nanti lagi ya," bisiknya sambil memelukku sebelum pulang.

"Iya sayang. Mas Firman dahsyat banget. Aku jadi ketagihan," sahutku sambil mencubit pinggang Firman.

Setelah berciuman sangat lama selayaknya mencurahkan rindu yang sangat, Firman pulang kuiringi dengan lambaian tangan dan senyum bahagia. 

Belum tau dia. Dendam membaraku harus terbalaskan. Langkah pertama berhasil sempurna. Firman masuk dalam jebakanku kali ini. Meskipun tubuhku jadi tumbal dari dendam. 

Bukan salahku jika ketika aku mencintai Firman, ternyata dia tidak jujur. Firman telah menjalin cinta bersama Rita. Aku ditipu mentah-mentah. Dasar laki-laki. Begitu mudah mengumbar sayang. Ternyata main di belakang. Malah lebih kejam. 

Kini aku harus menjebak Rita dengan jurus lainnya. Awas saja kamu Rita. Aku akan persiapkan perangkap agar dirimu juga menderita. 

(Bersambung)

sumber gambar: Pixabay.com

Komentar