Siapa yang Masih Punya Rasa Penasaran? Sebentar lagi Ia Akan Membunuhmu!

Jika Anda Penasaran tentang isi tulisan ini? Silakan lanjut saja membacanya. Mungkin saja sebentar lagi ia akan membunuhmu

Apa yang lebih buruk daripada ketikdakpedulian? Ketika kata-kata tak berarti saat ini, tak berpengaruh sama sekali, maka suatu ketika kata-kata itu akan sangat mempengaruhi kita. Sesuatu yang luar biasa mungkin saja datang dengan tiba-tiba.

Seperti pendapat yang disampaikan seorang perempuan. Perempuan tetaplah perempuan. Tidak peduli apa pun yang laki-laki katakan. Biasanya tak berubah sama sekali malah lebih buruk dari sebelumnya. Atau jika baik, akan terus begitu saja.

Dengan sebuah contoh sederhana, ketika kita memiliki sepotong roti kemudian simpanlah di balik  lengan baju. Jangan sampai orang lain melihat atau bahkan mengambilnya. 

Kemudian katakan, "Aku tidak akan memberikan barang yang ada di balik lengan baju ini kepada siapa pun. Meski dipaksa hingga aku pertaruhkan nyawa! Memberikannya?! Bahkan memperlihatkannya saja aku tak mau!"

Padahal yang kita sembunyikan hanyalah sepotong roti, dan ketika kita berikan dengan binatang yang suka roti pun tak akan mau memakannya lagi. Orang yang mendengar ucapanmu akan tertarik dan merasa penasaran.

Perasaan penasarannya adalah untuk melihat barang yang kita simpan. Hanya itu! Sekiranya ia tahu hanya sepotong roti pun akan marah atas kekecewaannya. Namun perasaannya tak akan hilang hingga akhir. Sebelum apa yang diinginkannya, melihat! Tercapai. 

Samakin kita sembunyikan akan membuatnya semakin penasaran dan semakin ingin mengetahuinya. Ia pun kemudian melakukan berbagai cara untuk dapat melihat barang yang kita simpan. 

Apabila kita menyimpannya semakin lama, sambil dengan tetap bemberikan penegasan bahwa tak seorang pun boleh melihat, maka penasarannya pun semakin besar dan semakin kuat hingga di luar batas wajar. 

Seseorang pernah berkata, "Sungguh, manusia sangat menghasratkan yang terlarang!"

Seperti halnya ketika kita meminta pada perempuan (dengan tidak bermaksud menrendahkan) untuk menutup anggota tubuhnya, maka akan semakin ia membukanya. Atau sebaliknya. Menikmati "kepenasaran" memang mengasyikkan. 

Malam itu panjang, jangan kau pendekkan dengan penasaranmu. Siang itu terang, jangan kau gelapkan dengan penasaranmu.

Sebaliknya jika pelarangan gagal dilakukan, ia tetap ingin berbuat menurut kehendak dan potensi yang dimilikinya. Seperti halnya penasaran, pelarangan justru kian membuat penasaran. 

Dalam kasus kekinian, hampir semua orang khawatir tertular virus corona, dan dianjurkan untuk tinggal di rumah. Kecuali dalam hal yang mendesak. Nyatanya hingga muncul dan viral #IndonesiaTerserah. Bentuk setengah prustasi karena larangan yang kian membuat penasaran.

Seperti itulah kebanyakan dari kita. Keinginan yang besar atas apa yang menjadi larangan, atau anjuran untuk "jangan".

Dalam contoh sederhana lainnya, ketika kita berada di dalam pesawat. Sudah jelas-jelas terdengar pengumuman dan semua telinga mampu mendengarkan dan paham, "Tolong peralaran elektronik yang berpeluang mengganggu lalulintas navigasi dimatikan!" Berapa persen yang langsung merespon?

Apa sih sebenarnya yang terjadi? Nalurikah? Atau hawa napsu?

Kita tetap saja memelihara rasa penasaran dalam dada. Sisi positifnya mendorong manusia untuk menambah pengetahuan, pengalaman, wawasan, dan keterampilan. Namun, tak sedikit sisi negatif yang mampu menghancurkan, bahkan sampai pada membunuh dan menghancurkan diri sendiri.

Pengalaman para perokok, misalnya. Mulanya hanya penansaran. Ingin tahu rasanya. Akhirnya berbuah pada kecanduan dan ketagihan. Maka kesulitan untuk berhenti jadi masalah tersendiri. Hanya akjbat dari rasa penasaran.

Demikian juga pada hubungan yang seharusnya terjadi antara laki-laki dan perempuan, yang berakibat pada kenistaan. Berawal dari rasa penasaran. Dan masih banyak contoh serupa lainnya. 

Mingkinkah rasa penasaran dihilangkan? Inilah pertanyaan kita semua. Seperti kata seorang yang bijak, "Redamlah rasa penasaran dengan kesabaran yang tinggj. Selebihnya berserah pada yang Kuasa." Pasti tak akan menghapus penasaran kita tentang cara menghilangkan penasaran. 

Penasaran untuk hal yang positif akan menghasilkan karya terbaik. Sementara penasaran pada sesuatu yang negatif, mungkin inilah yang akan membunuh kita secara perlahan. Semoga saja penasaran kita hanya pada hal yang positif. 
Sumber gambar: Pixabay.com

Komentar